atap kw 1 |
FONDASI selesai, dinding selesai, rangka atap selesai. Sekarang Anda harus menentukan jenis penutup atap apa yang Anda inginkan atau Anda perlukan. Betulkah demikian? Salah! Jenis penutup atap sudah harus ditentukan sebelum semuanya dimulai. Akan tetapi, urusan memilih jenis atap untuk rumah kita sepertinya bukanlah hal yang mudah karena ada puluhan jenis penutup atap yang tersedia. Namun, sebenarnya secara umum hanya ada dua golongan atap yang ada, yakni atap miring dan atap datar.
Atap miring biasanya terdiri dari kepingan-kepingan atau lembaran-lembaran kecil. Kemiringannya dimaksudkan antara lain untuk mempercepat mengalirnya air hujan yang jatuh di atasnya sebagai kompensasi dari kemungkinan adanya rongga-rongga di antara kepingan-kepingan atap.
Atap datar merupakan lembaran-lembaran yang lebih besar atau bahkan merupakan satu kesatuan solid seperti pada atap, yang dikenal sebagai dak beton.
Kita hanya memerlukan salah satu jenis atap dari kedua jenis atap yang tersedia tadi. Pilihan itu pertama-tama berdasarkan keadaan lingkungan dari rumah kita. Kedua, berdasarkan selera estetika yang ingin kita tampilkan. Karena atap akan mendominasi penampilan seluruh bangunan rumah kita, hal yang kedua tadi menjadi amat penting bagi pertimbangan pemilihan jenis atap.
Kedua unsur pemilihan tadi, secara sadar atau tidak sadar, akhirnya akan melahirkan suatu impresi dan ekspresi dari rumah kita.
Jadi, sekali lagi, kalau kita kembali ke dasar-dasar pemilihan jenis atap, pertama-tama kita akan dihadapkan pada pilihan antara atap datar (flat roof) dan atap miring (pitched roof) atau gabungan antara keduanya. Langkah berikutnya adalah menentukan jenis penutup atap (roof finish).
Baik atap miring ataupun atap datar memiliki beberapa jenis penutup atap yang harus kita tentukan sebagai finis atap yang akan �memahkotai� rumah Anda.
Untuk mempermudah menentukan pilihan anda, barangkali penjelasan secara garis besar dari masing-masing jenis atap yang dikenal di bawah ini bisa membantu.
1. Atap datar: Atap ini dari segi pembuatannya paling sederhana, demikian juga penampakannya. Dari segi biaya per meter persegi, lebih murah karena lebih simpel. Dari segi jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan lebih sedikit (jelas!). Kerugian pemakaian atap jenis ini bagi rumah tinggal adalah bahwa atap datar umumnya menggunakan bahan-bahan yang mempunyai kelembaman penyaluran panas (heat inertia/HI) yang rendah seperti metal, apalagi dalam bentuk yang sangat tipis. Artinya, panas dari sinar matahari yang diterima oleh bahan atap dengan HI yang rendah akan langsung disalurkan ke ruang di bawahnya tanpa ada penundaan seperti yang terjadi di bahan atap yang lebih tinggi tingkat HI-nya.
Atap miring sebaliknya mempunyai spesifikasi yang hampir berlawanan dengan atap datar. Konstruksi atap lebih rumit dan memerlukan bahan bangunan lebih banyak dalam segi jumlahnya. Namun, atap miring lebih menahan panas sinar matahari karena biasanya dibuat dari bahan-bahan organik yang umumnya punya rongga-rongga udara mikro di dalamnya.
Sementara untuk pemilihan bahan atap datar masih terbagi lagi antara atap beton dan atap logam. Atap beton secara umum lebih mahal, tetapi memiliki HI yang lebih tinggi dari atap logam.
Sebaliknya, atap lembaran logam tipis lebih ringan, lebih mudah pemasangannya, dan lebih murah, tetapi mempunyai koefisien HI yang lebih rendah sehingga kurang melindungi ruang di bawahnya dari panas radiasi matahari.
Untuk atap miring, pilihan bahannya secara garis besar hanya dua golongan bahan. Yakni tanah liat dan bahan pengganti (substitusi), seperti beton, lembaran bitumen (turunan aspal), kayu keras (sirap), bahkan juga lembaran baja tipis yang dibentuk seperti genting biasa.
Penggunaan substitusi bahan punya alasan-alasannya sendiri, antara lain seperti kepraktisan pemasangannya supaya lebih ringan, pencapaian penampilan tertentu, dan biaya yang lebih ringan. Atap genting dengan bahan substitusi ini punya kelebihan dan kekurangan, tetapi secara keseluruhan bisa dikatakan tidak akan lebih baik dari bahan yang digantikannya.
Untuk atap miring ini, ada juga jenis lain yang secara tradisional masih dipertahankan, yaitu atap ijuk dan alang-alang. Namun, penggunaannya di perkotaan terbatas pada tujuan artistik, seperti untuk mendapatkan kesan tradisional.
Akan tetapi, apa pun pilihan Anda, satu hal yang perlu diingat bahwa atap adalah bagian rumah kita yang paling melindungi kita. Ia yang paling �menderita� dari serangan kekejaman alam, seperti angin, terik matahari, dan hujan (the elements). Jadi, justru di bagian inilah kita harus melakukan keputusan sekali seumur hidup. Lepas dari pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti estetika desain lingkungan alam dan lain-lainnya, sangat dianjurkan agar Anda jangan ragu untuk �berinvestasi� lebih banyak di bagian atap rumah Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar